Pribadi yang kedua dari Tritunggal adalah Tuhan Yesus. Kita akan mempelajari bagaimana kepribadian dari Tuhan Yesus yang begitu luar biasa, tetapi dapat dilakukan atau diterapkan oleh orang-
orang kristen yang mau bertumbuh dewasa. Kepribadiannya bukanlah mustahil untuk bisa diikuti tetapi itu dapat terjadi bagi setiap orang yang mau mengenalnya.
A. Tuhan Yesus Lahir Dari Allah
Tuhan Yesus dilahirkan dari Allah, gambar dari Allah (Ibr 1:3-6, Why 3:14,I Yoh 5:1, Kol 1:15-
20) Dia diberikan otoritas oleh Allah Bapa untuk menciptakan yang lain dan walaupun Dia adalah
pencipta dari segala sesuatu (Yoh 1:3,Kol 1:16-17), Dia mau diutus oleh Allah kedalam dunia menjadi
sama seperti manusia. Penundukkan diriNya terhadap BapaNya sangat luar biasa, Dia sadar bahwa
BapaNya lebih besar dari Dia (Yoh 14:28) sehingga Dia harus tunduk kepada BapaNya. Kristus mau
menundukkan diriNya kepada otoritas di atasNya yaitu BapaNya demikian kita seharusnya kita mau juga
tunduk kepada otoritas diatas kita seperti Gembala atau pimpinan di tempat kerja kita.
B. Tuhan Yesus Menanggalkan KeilahianNya
Yesus ketika datang ke dunia Dia menanggalkan segala keilahianNya atau atribut Ke-TuhananNya
dengan rela mengosongkan diriNya menjadi manusia. Dia mau merendahkan diriNya dan tidak mencari
hormat manusia tetapi mementingkan kepentingan Allah daripada pujian dari manusia ketika Dia
melakukan tugasNya. Yesus menjadi teladan buat kita seharusnya apa yang kita lakukan karena bukan
mencari pujian dari manusia tetapi pujian dari Allah sehingga ketika kita melakukan tugas tujuannya
untuk Tuhan (Yoh 5:41, Kol 3:17).
C. Tuhan Yesus Menjadi Manusia
Firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa Dia mati sebagai manusia bukan sebagai Tuhan
karena saat itu Dia bukan mengambil rupa sebagai Tuhan sebab tidak seorangpun yang mampu melihat
Tuhan karena kekudusan akan menghancurkan tubuh manusia yang berdosa. Dia seratus persen manusia
tetapi Dia kudus sebab kelahiranNya kedunia bukan dari benih manusia tetapi benih Roh yang Kudus
yang bernama Yesus maka tidak ada dosa di dalam tubuhNya tetapi Dia hanya meminjam tubuh Maria
untuk kelahiranNya di bumi. Walaupun makan makanan di bumi tubuhNya tetap kudus tetapi Dia tetap
merasakan yang di alami semua manusia seperti lapar, haus, dll.
TubuhNya kudus sebab RohNya Kudus dan ketika makanan masuk ke tubuhNya makanan itu
menjadi kudus dengan kekuatan RohNya yang mampu menguduskan segala sesuatu yang masuk ke
tubuhNya. RohNya yang kudus mempunyai kekuatan membunuh setiap sakit penyakit, urapan di
tubuhNya memancar dengan kuat sehingga ketika ada virus atau roh sakit penyakit yang mau
mencobaiNya tidak akan sampai menjamah tubuhNya.
Apakah kita bisa seperti Kristus tanpa penyakit? Ya, kalau kita mau menguduskan diri kita,
dengan semakin kita kudus kekuatan Roh Kudus semakin kuat untuk menghancurkan setiap penyakit
yang mencobai kita. Kekudusan membuat seseorang menjadi kuat secara jasmani sedangkan orang yang
selalu melanggar Firman menjadi rentan terhadap penyakit.
Kristus dicobai saat Dia menjadi manusia dan Dia menang karena ada kekuatan Roh yang
memampukanNya, kalau kita mengandalkan kekuatan Roh maka kita akan mampu memenangkan
pencobaan. Allah Bapa memberikan urapan untuk Yesus, AnakNya untuk melakukan perintahNya dan
AnakNya mengandalkan kekuatan ini dengan selalu berfokus kepada tugas BapaNya sehingga waktu
menghadapi masalah Dia tidak beralih perhatianNya.
Kekuatan Ilahi akan diberikan kepada siapa saja yang merasa butuh Tuhan, urapan memberikan
kemampuan seseorang untuk mampu melakukan perintahNya dan ketika kita tetap memandang kepada
Tuhan maka kita tidak akan jatuh dalam pencobaan (Ibr 12:1-2).