Di dalam melayani Tuhan apalagi untuk mendoakan orang lain dibutuhkan persiapan terlebih
dahulu agar bisa berhasil. Persiapan ini akan menentukan keberhasilan kita. Persiapan itu adalah sebagai
berikut:
- Hati dan pikiran dalam keadaan tenang, tidak boleh ada masalah yang menggangu sehingga kita
jadi berfokus kepada pelayanan, oleh karena itu walaupun kita kerja pada hari itu tapi pikiran kita
sudah diatur bahwa saya tidak mau masalah menggangu saya karena pelayanan lebih penting dari
masalah, masalah boleh ada tetapi tidak boleh masuk ke dalam hati atau pikiran. - Tubuh dijaga pada saat mau melayani supaya pada hari itu tidak boleh terlalu capai sebab kalau
tubuh sudah capai ketika pelayanan kita menjadi sulit untuk fokus dan urapan jadi berkurang,
ambil keputusan untuk hari itu setiap pekerjaan diatur agar tidak terlalu menguras banyak tenaga,
sebab pelayanan membutuhkan banyak tenaga. - Sebelum berangkat kita berdoa terlebih di rumah agar Tuhan menjaga keluarga, rumah dan
perjalanan kita. Ketika berangkat berarti kita sudah siap segala sesuatunya, kalau kita sudah
melakukan hal-hal di atas maka percayalah bahwa perlengkapan senjata Allah, urapan, kuasa dan
karunia sudah dipersiapakan oleh Allah sehingga kita tidak mempunyai keraguan apapun juga.
Apa yang kita lakukan saat penumpangan tangan ke orang lain:
- Minta Tuhan bekerja atas orang itu, kita bisa katakan,”Tuhan bebaskan orang ini dari kutuk,
Tuhan bebaskan orang ini dari segala ikatan, Tuhan sembuhkan orang ini, dll”. - Minta hikmah Tuhan pada saat itu, fokus jika Dia berbicara di hati kita, perkatakan apa yang
Tuhan katakan di dalam hati kita, jangan ragu coba katakan kepada orang itu, lihat reaksinya dan
terus doakan sampai di hati kita katakan sudah selesai. - Percaya bahwa Tuhan beserta kita saat kita mendoakan mereka dan jangan ada keraguan tetapi
tetap percaya bahwa Tuhan sedang bekerja atas orang itu, jangan terburu-buru tetapi tenang
sampai kita tahu bahwa Tuhan sudah selesai atas orang itu. - Ingat segala sesuatu Tuhan yang kerjakan jangan ada perasaan tidak mampu karena saat itu Tuhan
sudah berikan kemampuan itu. Jangan memandang ketidakmampuan kita sebagai manusia tetapi
pandanglah Dia yang mampu seperti Paulus berkata ketika aku lemah di situ aku kuat, Paulus tahu
dia tidak mampu tapi dia sadar bahwa TuhanNya yang kuat. Ketergantungan kepada Tuhan yang
kuat akan membuat kita menjadi berbeda karena kekuatan ilahi ada di dalam diri kita.