A. CARA HIDUP SESUAI FIRMAN
Ketika manusia jatuh dalam dosa, manusia tidak tergantung kepada Allah lagi
melainkan kepada cara berpikir mereka. Cara berpikir mereka adalah cara berpikir dalam
posisi sebagai orang terkutuk dimana mereka akan berusaha keras untuk
mempertahankan kehidupan mereka, asal mereka sudah bisa makan dan kebutuhan yang
lain tercukupi mereka akan merasa bahagia.
Allah mengirimkan AnakNya yang tunggal agar manusia tidak hidup sebagai
orang terkutuk lagi tetapi sebagai anak atau ahli waris melalui Yesus Kristus. Di dalam
Matius 4:4 Yesus berkata,” Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari Firman yang
keluar dari mulut Allah.” Jelas disini Tuhan mengajarkan kita bahwa hidup kita bukan
tergantung dengan makanan saja tetapi perkataan Allah dan didalam Matius 6:25, Dia
mengatakan bahwa hidup itu lebih penting daripada makanan dan bahkan di ayat 31, Dia
memberikan jaminan dari Bapa bahwa kita akan dipelihara.
Allah ingin memberikan jaminan atau memberikan kepercayaan bahwa manusia
bisa bergantung kepada perkataan Allah untuk kehidupan mereka. Mereka yang hidup
oleh iman dapat bergantung sepenuhnya akan pemeliharaan Allah (Lukas 12:7).
B. PERKATAAN ALLAH
Firman adalah perkataan yang keluar dari mulut Allah dan Dia bukan Allah yang
berdusta atau lupa akan perkataan yang pernah diucapkanNya. Setiap perkataan yang
diucapkanNya pasti Dia akan genapi. Kenapa? Karena Dia bukan manusia karena
manusia bisa berdusta dan terbatas sedangkan Allah kekuasaanNya tidak terbatas bahkan
Tuhan Yesus menjaminnya di dalam Matius 23:35 perkataan Allah itu kekal.
Orang yang hidup oleh iman adalah orang yang mempercayai apa yang dikatakan
oleh Firman Tuhan melalui Alkitab ataupun secara pribadi. Orang yang hidup oleh iman
adalah orang yang tidak bergantung dengan apapun yang terjadi di
sekitarnya tetapi dia bergantung apa yang dikatakan oleh Tuhan sehingga orang yang hidup oleh iman akan
merasa aman tidak mengkuatirkan segala sesuatu tetapi bersandar kepada Allah.
Tuhan berkata di dalam Yohanes 6:63, perkataanNya akan membuat orang yang
mendengarnya akan menjadi hidup. Maksudnya melalui FirmanNya akan ada Roh yang
akan membangkitkan hidup, semangat, kekuatan, kesembuhan dan lain-lain sesuai
kebutuhan kita. FirmanNya akan bekerja ketika diperkatakannya dan akan membawa
efek yang positif. Firman Allah adalah makanan bagi roh kita.
Kita hidup bukan hanya dari roti saja maksudnya janganlah hidup kita berfokus
kepada masalah di makanan ataupun uang walaupun kita membutuhkan uang tetapi kita
tidak tergantung dari kekayaan tersebut tetapi hidup oleh iman dimata Allah itu yang
lebih penting yang artinya kita lebih membutuhkan Tuhan atau perkataanNya daripada
kebutuhan jasmani (Luk 12:13).
C. SAKSI-SAKSI IMAN
Kita melihat beberapa contoh iman di dalam kehidupan beberapa tokoh di kitab
Ibrani 11:
- Ayat 3, Kebenaran yang menyatakan bahwa oleh hanya perkataan Allah
saja alam semesta terjadi dan apa yang terjadi di alam materi akibat terjadi
di alam roh terlebih dahulu. - Ayat 4, Habel tahu bagaimana cara menyenangkan ketika memberikan
persembahan kepada Allah yaitu yang berharga dari lemak-lemak anak
sulung kambing dombanya sedangkan kain dari hasil bumi, kain tidak
belajar dari Adam ketika Allah mengusir Adam, Allah memberikan
pakaian dari kulit binatang yang disembelih. Karena iman Habel percaya
dengan memberikan yang berharga ketika dia bakar lemak binatang akan
tercium bau yang wangi sedangkan kain mempersembahkan yang tidak
berharga yaitu hasil bumi yang ketika dibakar tercium bau yang tidak enak. - Ayat 5, Henokh tidak mengalami kematian tetapi diangkat oleh Allah
karena imannya kepada Allah. Orang yang bergaul dengan Allah semakin
lama imannya akan semakin kuat dan sangat mempercayai Allah akibat
pergaulannya karakter Allah akan masuk secara roh kedalam diri orang
tersebut sehingga orang itu akan semakin kudus dan menyerupai Allah
kemudian kekudusan ini membuat kehidupan di dunia yang kotor tidak
cocok lagi. Itu yang membuat Henokh diangkat oleh Allah. - Ayat 7, Nuh diselamatkan karena dia percaya akan perkataan Allah untuk
membangun bahtera, dia tetap mempertahankan iman walaupun belum
melihat sesuatu dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk pembangunan
bahtera. - Ayat 8, Abrahan menurut ketika mendengar Tuhan untuk berangkat ke
tempat yang tidak ketahui. Iman adalah taat untuk melakukan setiap
perkataan Tuhan bukan membantah atau bertanya tetapi hanya
melakukannya walaupun seringkali tidak mengerti tetapi kalau kita percaya
dan beriman bahwa Dia tidak akan mencelakakan kita, kita akan tetap
melakukan dengan iman.